Langsung ke konten utama

Tentang; Beranjak.

semesta, maaf untuk hilang terlalu lama. tapi izinkan saya menceritakan padamu perihal luka yang tumbuh menjadi sebuah daun yang tak akan gugur lagi.


Dulu waktu saya kecil, saya sering berandai-andai kelak kalau saya dewasa nanti saya ingin memiliki banyak orang baik dalam hidup saya, dan juga saya ingin ada banyak orang yang mencintai saya. Dan sekarang ketika saya mulai sampai pada usia ini, semua keinginan itu seperti omong kosong. hanya sebatas mimpi seorang gadis kecil yang belum mengerti dunia dengan baik. 


sekarang gadis kecil yang tak pernah mengenal kata cukup itu mengubah keinginannya sekali lagi. kali ini saya hanya ingin satu orang. entah satu orang yang mau menerima atau mencintai saya apa adanya dan satu orang yang bersedia mempertahankan saya sesulit apapun itu. 


mungkin sebagian dari kalian paham tentang ini. 

tentang sebuah penerimaan yang pada akhirnya berujung penolakan. tentang sepasang hati yang tak ditakdirkan bersama. dan tentang sebuah rumah yang harus dipaksa runtuh meski hampir menyentuh sempurna. hal-hal itu mulai membuat saya mengerti kalau tak semua kisah yang berawal baik akan menemukan akhir yang menyenangkan.


sama seperti tokoh-tokoh yang ada didalamnya , beberapa tokoh akan berubah menjadi pribadi yang berbeda seiring berjalannya cerita, dan tak semua tokoh akan bertahan sampai kata tamat. 

manusia memang seperti itu kan, mudah berucap tapi juga mudah berubah serta beranjak. 


dan waktu itu sebenarnya saya sempat berpapasan dengan satu orang. satu orang yang menurut saya, ia sudah menjadi versi terbaik dalam hal apapun. 

kalimat pertama yang tertulis pada cerita kami berdua sangat indah, 

ia membawawa hal baik yang ternyata sudah lama sekali saya nantikan. 

kalian pasti pernah, 

ketemu dengan seseorang yang kalau kalian lihat sebenarnya biasa aja, 

atau malah ia kurang dari orang-orang yang sebelumnya pernah datang. 

tapi anehnya ketika ia mulai mengetuk pintu,

semua kekurangan, keanehan, dan hal buruk yang melekat padanya itu sudah hilang. 

dan yang ia bawa cuma sebongkah rasa senang yang siap untuk kalian nikmati. 

kisah itu berhasil menyempurnakan segala luka yang pernah saya lalui, 

dan melengkapi segala kehampaan diruang hati saya, 

kisah yang berhasil membuat saya percaya kalau masih ada satu orang baik yang akan menerima tanpa pernah menuntut banyak hal. 


dan yang membuat saya mengerti kalah ia sudah menjadi satu orang yang selama ini saya cari adalah ia berjanji untuk tidak pernah pergi. 

ia berjanji untuk terus berada disamping saya, 

menghapus segala rasa sepi yang sering membuat saya berfikir kalau tidak seharusnya saya dilahirkan dibumi. 

janji yang ia buat itu berhasil menumbuhkan rasa sayang dan ketulusan untuknya dihati saya.

dan juga tanpa saya sadari janji yang ia ucap itu membuat saya menggantungkan segala bentuk harapan dihatinya. 

saya merasa ia sudah menjadi hadiah terbaik yang diberikan oleh semesta untuk saya. 


tapi setelah kalimat barusan saya ucapkan, 

saya bingung dimana letak salahnya. saya juga gapaham siapa sebenarnya yang harus disalahkan. 

semesta memisahkan saya dan dia menjadi satu suku kata yang berbeda, 

hadiah terbaik yang saya kira akan saya miliki sampai waktu yang lama ternyata berakhir menjadi sebuah ucapan selamat tinggal. 


semua janji, mimpi, harapan yang pernah saya gantungkan padanya berubah menjadi mimpi buruk yang tidak ingin saya miliki. 

saya seperti terpenjara pada waktu. 

detik terus bergerak tapi saya terdiam pada satu ruang sesak yang terus memaksa saya untuk mengingatnya.

padahal saya sudah tak lagi memilikinya dengan utuh, 

yang berarti kalau saya terus mengenangnya itu merupakan hal salah yang tak seharusnya saya lakukan. 


bayangkan, ternyata selama ini saya suudah ditipu.

ditipu dengan jutaan rasa senang yang hadir ketika cinta mulai mengetuk pintu. 

ditipu dengan pelukan tulus yang pada akhirnya hanya berujung dengan kehampaan. 

benar, saya sudah dibutakan oleh cinta

saya sanggup merelakan segalanya hanya untuk mempertahankan kesenangan yang sejak awal tak pernah ada. 

bab pertama yang menyenangkan itu sebenarnya cuma sebuah kalimat yang tak seharusnya dituliskan. 


rencana semesta memang diluar kendali manusia, sebab itulah perpisahan adalah satu hal yang tak sanggup untuk dihindari. bahkan ketika kisah itu sedang sampai pada kalimat yang berlandaskan rasa sayang perpisahan berhak untuk hadir. 

memangkas semua kebahagiaan tanpa pernah meminta maaf. 

memaksa cinta untuk menemukan rumahnya masing-masing. 

dan kesepian jadi satu-satunya teman baik diruang hampa. 


saya rasa selama ini saya salah mengartikan bahagia yang semesta kasih untuk saya karena mungkin bahagia yang sebenarnya tidak terletak pada ketulusan ataupun rasa cinta yang pernah ada diantara saya dan dia. bagaimana kalau maksud semesta adalah untuk mendewasakan kami berdua. menjadikan perpisahan sebagai hal baik yang mungkin saja terdengar menyakitkan, tapi dibalik perpisahan itu semesta sudah siapkan hal yang lebih baik dari sekedar saling mencintai. 


dan keinginan saya untuk menemukan satu orang itu mungkin tidak berhenti di dia, waktu akan membawa saya untuk menemukan orang lain yang lebih baik lagi. 

kini saya mulai mengerti tentang cara kerja semesta kalau ternyata ada banyak hal baik yang akan datang ketika saya mulai dihadapkan dengan perpisahan ataupun kehilangan. 


sama seperti kalian yang sedang merasa kehilangan, mimpi yang harus dipaksa gugur dan hal-hal lain yang sangat menyakitkan hari ini. percaya deh, mungkin bahagia itu tidak datang sekarang, mungkin tidak dalam waktu dekat ini. 

tapi nanti ketika kalian mulai lupa dengan rasa sakit itu semesta akan datang lagi, membawa sekotak penuh rasa bahagia yang bahkan kalian sudah lupa kalau kalian pernah memintanya. 


dan ketika kalian sudah benar-benar sembuh dari semua rasa sakit itu kalian akan melihat masa lalu sambil berkata “ohh ternyata ini maksud semesta” karena semua bahagia yang ada di hari nanti tidak akan pernah tercipta kalau hari ini kalian tidak merasakan sakit dan menangis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang; Sementara. Semesta, mari bersua kembali perihal datang dan singgah.             Aku pernah menyuruh tukang pos untuk mengantar sebuah surat yang kutulis disertai rima paling berani. Namun sayang tukang pos itu mengembalikan suratnya kepadaku katanya harus aku sendiri yang mengantarnya padamu.             Kini aku harus membiarkan kamu tahu. Aku biarkan kamu mengetahui cerita yang sempat tertunda kala itu.Tentang hal yang abadi. Tentang sesuatu yang kamu kira fana tapi nyatanya adalah cinta yang selamanya akan sama. Tapi kamu tak mau tahu bukan, karena untukmu perihal aku adalah masa lalu yang tak seharusnya terulang kembali.             Dan bukan surat itu saja yang tak mampu sampai padamu. Cintaku. Ia juga tak sampai padamu. Padahal kata orang caraku mencintaimu sudah yang paling indah. Padahal cint...
Tentang ; Perjalanan. Semesta mari berbincang perihal menyelamatkan dan pulang. Kalau berbincang perihal pertemuan pasti tiap-tiap dari kita tidak sadar kalau perpisahan sudah menjadi kawan terbaiknya. Kita dibutakan oleh indahnya kalimat jatuh cinta yang kalau didengar sekali saja sudah mampu menyejukkan pikiran serta perasaan. Tapi kita keliru, kalimat jatuh cinta tersebut nyatanya memiliki makna lebih luas dari sekedar bahagia. Kali ini aku akan mengatasnamakan perpisahan sebagai makna sebenarnya dari kalimat jatuh cinta. Aku masih ingat bagaimana semesta menggariskan pertemuan untuk dua manusia yang masih terlalu lugu. Dua manusia yang masih terlalu abu-abu untuk mengenal cinta. Dua manusia itu, kita. Diantara gerimis bulan Juli aku jatuh pada pekatnya iris matamu. Entah apa yang mengutukku tapi saat itu aku seperti candu oleh warna hitam milikmu itu. Lalu tak sampai disitu saja, rupanya semesta menginginkan hal lain dari sekedar pertemuan. Semesta membuat kita ...
Tentang; Tahun. Semesta mari bercerita perihal tanggal dan selesai. Pada tahun itu, kamu tak perlu keluar rumah untuk menyaksikan pertunjukkan kembang api. Aku tau kamu tak pernah menyukai keramaian, maka cukup duduk disudut kamarmu dan meminum segelas coklat panas. Pada tahun itu, aku berada dibawah semesta malam dan menyaksikan pertunjukkan kembang api. Tidak seperti dulu, sekarang aku lebih menyukai keramaian. Mungkin di keramaian itu aku tak mampu untuk menemukanmu beserta kenangan perihal kita. Tapi aku sendiri, rasanya hampa sekali bahkan ledakan-ledakan itu terkalahkan oleh gema-gema kenangan yang ada dipikiranku. Di akhir tahun ini, aku ingin sekali menitipkan segala cerita usang perihal kita. Cerita yang tak pernah benar-benar dimulai. Cerita yang lebih dulu memilih untuk selesai karena sudah tak lagi ada kata yang mampu untuk merangkai sebuah kalimat. Cerita yang sangat membahagiakan sekaligus menyakitkan untuk kembali diulang. Aku meminta semesta untuk me...