Tentang; Akhir.
Semesta, mari bercerita perihal ia dan
merelakan.
Setelah aku jatuh cinta aku mulai mengerti kalau
rahasia terbesar yang disimpan oleh semesta ternyata tersembunyi dibalik
perasaan manusia. Tapi aku sendiri sulit mengartikan rahasia tersebut karena entahlah
hal yang menyangkut tentang perasaan tidak sesederhana kelihatannya.
Mungkin tuhan senang mengajakku bermain teka-teki,
karena setelah aku jatuh cinta hatiku dilanda ribuan pertanyaan. Apakah ia juga
jatuh cinta ?. Apakah ia benar-benar dikirim oleh semesta untuk menjadi tokoh
utama atau hanya sebuah nama yang tidak akan lagi aku temukan di bab
selajutnya.
Lagi-lagi
teka-teki, mungkin semesta yang senang mengajakku bercanda, mungkin selera
humornya tinggi. Kenapa bisa ku bilang begitu, karena kamu. Kamu dikirim
semesta untuk melengkapi ceritaku, kamu datang dengan sangat berani mencuri
hatiku. Kamu tau, hati yang kamu curi itu sebenarnya sudah tidak seindah yang
kamu lihat. Ia mudah rapuh, mudah hancur bahkan kondisinya rusak parah.
Dan ketika kamu berhasil menjadi tokoh utama
diceritaku aku kira kita akan selalu bersama sampai cerita itu menemukan akhir
bahagia, tapi aku salah mengira. Karena di bab selanjutnya tak lagi aku temukan
namamu berjarak satu spasi denganku.
Ada apa dengan cerita kita, aku yakin pasti ini
adalah salah satu lelucon yang semesta buat. Tapi aku sedang tidak ingin
bercanda kali ini. Sudah cukup, perasaanku sudah tidak bisa kamu ajak main-main
lagi. Kekasih, aku sudah sangat mempercayakan hatiku padamu, bahkan kamu tau
sejak cerita dimulai perasaanku sudah sangat mencintaimu.
Aku mengadu pada semesta, dan jawaban yang semesta
berikan padaku sebenarnya sangat mengejutkan. Dan setelahnya aku mengerti,
mengapa sebelum kita beranjak ke bab selanjutnya tidak lagi aku temukan
kehangatan dipelukanmu. Juga ketika jemari kita saling mengenggam, aku tau
kalau ada yang berbeda,
Rupanya ada lain orang yang berhasil meluluhkan
sebagian perasaan kamu yang ternyata tidak pernah aku miliki. Ada lain orang
yang berhasil kamu temukan sebagai rumah paling hangat daripada rumahku. Ada
lain orang mampu meruntuhkan segala bentuk kesepian dari dirimu, yang aku kira
sudah tak ada lagi sejak kamu bersamaku. Dan ada lain orang yang benar-benar
kamu cintai, orang itu bukan aku.
Kekasih aku tau mungkin seharusnya kata kekasih
sudah tak boleh lagi keluar dari mulutku. Tapi izinkan aku menuliskan beberapa
perihal sebelum semuanya benar-benar usai.
Kekasih, sebenarnya aku ingin sekali memakimu
bahkan mengucap beberapa kalimat kasar tapi aku urungkan segala niat tersebut.
Karena mungkin letak kesalahannya tidak semua padamu. Mungkin ada beberapa
kesalahan yang juga aku perbuat sampai-sampai kamu beranjak ke lain orang.
Kekasih, sejujurnya ini berat sekali. Aku mulai
kesulitan berdiri sendiri untuk melanjutkan cerita. Aku kesulitan untuk mencoba
terbiasa tanpa kehadiranmu. Aku juga mulai kesulitan dengan suara-suara tentang
kamu yang sudah mampu menemukan bahagia seutuhnya pada sosok yang kamu cintai
sedang aku disini bahkan sudah tidak tahu bagaimana bentuk hatiku.
Kekasih, aku harap paragraf ini adalah terakhir
kalinya aku menyertakan perihal kamu kedalam kalimat. Aku mencintaimu, kekasih.
Terima kasih sudah sempat menyertakan cerita bahagia di bab-bab sebelum kamu
pergi. Terima kasih untuk sempat menjadikanku rumah, maaf apabila kamu tidak
mendapatkan kenyamanan disana. Dan terima kasih untuk membiarkan kenangan
terpatri diruang kepalaku yang nantinya akan aku kunjungi ketika rindu sudah
sampai diujung tenggorokan.
Semesta, kamu tau bukan kalau ini bukan akhir
cerita yang aku inginkan. Tapi aku mengerti mungkin ada rencana lain yang
sedang kamu siapkan untukku juga. Mungkin juga ada bahagia yang menungguku
diujung sana. Dan untuknya semesta, tetap jadikan ia manusia bahagia tanpa rasa
kesepian. Tetap jadikan ia sebagai manusia yang dicintai dan menemukan
kenyamanan dirumahnya yang bukan lagi aku.
ga paham lagi. bener-bener gemez banget sama kata-kata yang kamu buat. ini salah satu paragraf yang kamu buat sesuai dengan kehidupanku. oh damn! kamu harus buat lagi yang banyak!
BalasHapusseneng bgt dengernya, terimakasih yaa :))
HapusBisa kah semesta memberikan saran ketika seorang yg kita cintai menyadari bahwa orang tua nya tidak menyetujui sebuah hubungan hanya karena dipandang sebelah mata . Apakah saya harus menjauh secara perlahan? Berikan saya saran karna saran mu cukup berharga setidaknya wanita itu bisa menerima kenyataan dan bisa menerima nya dengan lapang dada . Trimakasih :')
BalasHapushaloo. tanya pada dirimu sendiri, apakah kamu bahagia dengan situasi sekarang?
BalasHapuskalau memang bahagia lanjutkan saja, tunggu sampai semesta benar2 mengizinkan kalian bersama. Tapi sepertinya dipandang sebelah mata adalah hal yang sulit bukan. Jadi akan lebih baik apabila kamu melepaskannya, iya memang akan menyulitkan juga. Namun setelahnya ada bahagia yang akan menantimu, kamu akan merasa bebas sekali tanpa beban, dan kamu akan dicintai lebih oleh bahagiamu yang baru. Semoga ini bermanfaat yaa :)). U deserve better happiness for your self.