Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018
Tentang; Cerita. Semesta, mari kembali bersua perihal akhir yang tak berhenti. Aku sendiri dan tidak menemukanmu dimana-mana. Entah di halte, di pelabuhan atau bahkan di bandara. Namun kini aku tak akan lagi bertanya ataupun mencari dimana kamu berada, karena ada perihal yang seharusnya sudah sampai padamu. Selama ini saat cerita antara kita dimulai, aku merasa aku adalah satu-satunya tokoh utama di cerita tersebut. Padahal penulis sengaja menjadikan kita dua tokoh utama yang saling mencintai dan saling membahagiakan, tapi kamu berada dimana saat cerita itu sedang berlangsung. Prolognya memang sangat membahagiakan, aku mencintaimu dan kamu juga mencintaiku. Tapi setelah berlanjut ke bab selanjutnya, hatiku yang tadinya bertemu dengan pasangannya tiba-tiba merasa hampa. Duniaku menjadi berbeda dan lebih buruk dari sebelumnya bahkan aku merasa sudah tidak lagi memiliki bagian dari hatiku sendiri. Mungkin karena aku terlanjur memberikan seluruh hatiku padamu. Setelahny...
Tentang; Tahun. Semesta mari bercerita perihal tanggal dan selesai. Pada tahun itu, kamu tak perlu keluar rumah untuk menyaksikan pertunjukkan kembang api. Aku tau kamu tak pernah menyukai keramaian, maka cukup duduk disudut kamarmu dan meminum segelas coklat panas. Pada tahun itu, aku berada dibawah semesta malam dan menyaksikan pertunjukkan kembang api. Tidak seperti dulu, sekarang aku lebih menyukai keramaian. Mungkin di keramaian itu aku tak mampu untuk menemukanmu beserta kenangan perihal kita. Tapi aku sendiri, rasanya hampa sekali bahkan ledakan-ledakan itu terkalahkan oleh gema-gema kenangan yang ada dipikiranku. Di akhir tahun ini, aku ingin sekali menitipkan segala cerita usang perihal kita. Cerita yang tak pernah benar-benar dimulai. Cerita yang lebih dulu memilih untuk selesai karena sudah tak lagi ada kata yang mampu untuk merangkai sebuah kalimat. Cerita yang sangat membahagiakan sekaligus menyakitkan untuk kembali diulang. Aku meminta semesta untuk me...
Tentang; Sementara. Semesta, mari bersua kembali perihal datang dan singgah.             Aku pernah menyuruh tukang pos untuk mengantar sebuah surat yang kutulis disertai rima paling berani. Namun sayang tukang pos itu mengembalikan suratnya kepadaku katanya harus aku sendiri yang mengantarnya padamu.             Kini aku harus membiarkan kamu tahu. Aku biarkan kamu mengetahui cerita yang sempat tertunda kala itu.Tentang hal yang abadi. Tentang sesuatu yang kamu kira fana tapi nyatanya adalah cinta yang selamanya akan sama. Tapi kamu tak mau tahu bukan, karena untukmu perihal aku adalah masa lalu yang tak seharusnya terulang kembali.             Dan bukan surat itu saja yang tak mampu sampai padamu. Cintaku. Ia juga tak sampai padamu. Padahal kata orang caraku mencintaimu sudah yang paling indah. Padahal cint...