Tentang; Pertemuan. Semesta, mari bercerita tentang bahagia dan bersama. Ada waktu ketika untuk pertama kalinya semesta mempertemu aku denganmu. Ada waktu ketika semesta mulai menggariskan antara takdir dengan kita. Ada waktu ketika semesta mulai benar-benar menggerakkan rencananya dengan sempurna. Waktu itu ketika pertama kalinya aku menangkap matamu sembari tersenyum, di benakku tak pernah ada satu kata pun yang bersua tentangmu, aku acuh. Lalu semesta memang paling ahli dalam segala hal. Dan setelahnya, entah apa yang terjadi tapi senyumanmu benar-benar menjadi candu, senyumanmu adalah hal paling kunanti ketika matahari mulai meninggi. Memulai dengan berbincang denganmu, tak ada yang berbeda. Perasaanku masih sama membisu. Lalu perbincangan tadi mulai menuntun kita ke situasi lebih baik menjadi seorang teman . Lelucon mulai tercipta, antara aku dan kamu. Cerita-cerita mengaduk tawa tanpa hentinya tercipta dan perihal tersebut membawaku ke zona nyaman. Perasaanku ...
Barangkali perasaan itu tak sanggup untuk aku sampaikan seorang diri. Maka izinkan semesta untuk mengungkapkannya padamu, melalui bait yang ia susun menjadi sebuah sajak.