Tentang; Alam Raya. Mari kembali berbincang perihal jarak dan cita-cita. Aku sempat berkelana, pergi dan hilang rasanya tak asing lagi. Bukan itu saja, perpisahan sudah seperti teman terbaikku ketika memulai perjalanan. Perjalanan yang awalnya akan menjadikan aku manusia paling bahagia, pada akhirnya hanya akan membawaku ke suatu persimpangan agar tetap bersamamu. Namun aku sendirian karena kamu sudah lebih dulu pergi. Tapi kali ini aku tidak ingin membahas perihal perjalanan kita yang sudah tersesat dan tak tahu arah kembali. Namun akan kembali aku perlihatkan padamu perihal angkasa yang bertolak belakang diantara kita, perihal jarum jam yang bergerak tapi tak seiring dengan langkah kita dan perihal malam yang menghiasi langitmu dan mentari yang lebih menguasai langitku. Awalnya aku percaya dengan jarak, dengan bentangan alam raya yang memisahkan kita. Aku tetap memilih kokoh untuk mecintaimu. Aku menganggap, tak ada yang salah ketika dua orang yang saling mencintai me...
Barangkali perasaan itu tak sanggup untuk aku sampaikan seorang diri. Maka izinkan semesta untuk mengungkapkannya padamu, melalui bait yang ia susun menjadi sebuah sajak.